BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui dan memperoleh data secara
empiris tentang Metode diskusi
yang efektif dalam upaya meningkatkan sikap nasionalisme kelas
di SMPN 6 Kota Bogor.
B. Tempat
Dan Waktu Penelitian
Penelitian yang akan penulis dilakukan,
dilaksanakan di SMPN 6 Kota Bogor.
Waktu Penelitian diperkirakan berlangsung selama kurang-lebih lima
bulan, dimulai pada awal Nopember 2011
dan berakhir pada awal Maret 2012, setelah pembelajaran semester ganjel
selesai. secara rinci diuraikan dalam jadwal kegiatan penelitian.
No
|
Bulan/tanggal
|
Kegiatan
|
Hasil
|
1
|
Nopember
2011
|
Survey
dan pengajuan proposal
|
Adanya
subyek masalah
|
2
|
Desember,
2011
|
Observasi
dan analisa data
|
Pertemuan
Responden
|
3
|
Januari
2012
|
Bimbingan
dosen pembimbing
|
Hasil
dan Bimbingan Teknik
|
4
|
Februari
2012
|
Pelaporan
dan finishing data
|
Disetujui
|
5
|
Maret
2012
|
Siap
Sidang
|
Lulus
|
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah classroom action
research atau penelitian tindakan kelas. Menurut Sri Rahayu Pudjiastuti
menyatakan bahwa “classroom action research” atau penelitian tindakan kelas
adalah cara baru bagi guru untuk secara sistematik meneliti proses belajar
mengajar mereka sendiri [1]“.
Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu
permasalahan dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
D. Sumber
Data
Oleh karena lingkup penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive,
dimana peneliti memakai berbagai pertimbangan, yaitu berdasarkan konsep teori
yang digunakan, serta keingintahuan dari pada penelitian tentang karakteristik
pribadi dari obyek yang diteliti,
Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah :
1. Informan, yaitu
objek
dari penelitian atau siswa yang akan diteliti, adapun jumlah objek yang akan
diteliti sebanyak 20 orang yaitu kelas 7 atau obyek penelitian tersebut satu
kelas yang ada permasalahan, selanjutnya informan tersebut dibagi 4 regu atau
kelompok untuk membandingan penelitian tersebut satu sama lainnya.
2. Key informan yaitu seseorang yang melakukan penelitian atau yang
membantu dalam penelitian tersebut dalam hal ini yaitu guru sebanyak 4 (empat)
orang guru yang membantu dalam penelitian ini, dan setiap kelompok diawasi oleh
4 orang guru agar penelitian ini dapat berhasil dengan pelaksanaan di SMPN 6 Kota Bogor.
E. Tehnik
Pengumpulan Data
Untuk
mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan
beberapa teknik, yaitu untuk menunjang data tentang Metode diskusi yang efektif digunakan perencanaan,
pelaksanaan, tindakan refleksi dan hal itu dilakukan berulang-ulang sehingga
mendapat nilai yang baik karena kebiasaannya.
1.
Perencanaan,
yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti
penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi
masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat – alat dalam rangka
implementasi PTK, dan lain – lain yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternative –
alternative solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format
kemitraan antara guru dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.
2.
Implementasi
Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan
perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3.
Observasi dan
Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data
mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4.
Analisis dan
Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan
refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan
digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan
daur berikutnya.
F. Tehnik
Kalibrasi Keabsahan Data
“Menurut Winston , studi kasus
merupakan strategi penelitian yang bersifat triangulasi.”[2]
Triangulasi tersebut meliputi triangulasi data, penyelidik, teori, dan
metodologi. Oleh karenanya, pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara triangulasi. Pemeriksaan
keabsahan data lain, seperti yang direkomendasikan oleh Moleong, dilakukan
dengan cara: 1) uraian rinci, 2) kecukupan referensial dan 3) auditing[3]
G. Langkah-langkah Penelitian
1. Siklus I : Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan, Refleksi
Sebelumnya penulis
merencanakan hal-hal yang akan dilakukan, mendata informan yang akan mengikuti
metode diskusi yang efektif dalam pembelajaran PKn hingga jumlah yang telah
ditentukan, selanjutnya dilakukan diskusi dengan teman dalam pembelajaran PKn,
dan kegiatan diskusi tersebut selanjutnya diamati atau diobservasi, dan dapat
dilihat hal-hal yang ditemukan didalam observasi dan refleksi namun dalam
siklus I tersebut materi yang dibahas adalah tentang macam-macam norma yang
ada.
2. Siklus II : Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan, Refleksi
Dalam siklus II penulis
merencanakan hal-hal yang akan dilakukan, mendata informan yang akan mengikuti
metode diskusi yang efektif dalam pembelajaran PKn hingga jumlah yang telah
ditentukan, selanjutnya dilakukan diskusi dengan teman dalam pembelajaran PKn,
dan kegiatan diskusi tersebut selanjutnya diamati atau diobservasi, dan dapat
dilihat hal-hal yang ditemukan didalam observasi dan refleksi, dan materi dalam
siklus II adalah makna kemerdekaan da konstitusi.
3. Siklus III : Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan, Refleksi
Dalam siklus III penulis
merencanakan hal-hal yang akan dilakukan, mendata informan yang akan mengikuti
metode diskusi yang efektif dalam pembelajaran PKn hingga jumlah yang telah
ditentukan, selanjutnya dilakukan diskusi dengan teman dalam pembelajaran PKn,
dan kegiatan diskusi tersebut selanjutnya diamati atau diobservasi, dan dapat
dilihat hal-hal yang ditemukan didalam observasi dan refleksi dengan materi Hak
Azasi Manusia.
Bahwa Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dikenal
dengan istilah siklus (daur). Siklus / daur dalam PTK meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Pengamatan
Keempat tahap
tersebut merupakan suatu siklus atau daur, sehingga setiap tahap akan selalu berulang
kembali. Hasil refleksi dari siklus sebelumnya yang telah dilakukan akan
digunakan untuk merevisi rencana atau menyusun perencanaan berikutnya, jika
ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki proses pembelajaran
atau belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru. Namun,
tahapan tersebut selalu didahului oleh suatu tahapan pra PTK yaitu identifikasi
masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan perumusan hipotesis tindakan.
Apabila siklus I
masih ditemukan permasalahan maka dilakukan siklus II dengan tatacara yang sama
seperti siklus I dan apabila siklus II juga masih ada permasalahan maka
dilakukan siklus III dan seteusnya.
H. Teknik
Analisa Data
Teknik analisis dan penafsiran data dalam penelitian ini
mengikuti langkah-langkah yang direkomendasikan, seperti dikutip oleh
Tellis yang menyatakan bahwa analisis
data dilakukan dengan penelaahan, kategorisasi, melakukan tabulasi data dan
atau mengkombinasikan bukti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur ini
senada dengan prosedur yang direkomendasikan, bahwa proses analisis data
dimulai dengan
1.
Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, dalam hal ini adalah dari hasil wawancara, kuesioner, maupun analisis
dokumen.
2.
Setelah ditelaah maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan apa yang dinamakan reduksi
data yang dilakukan dengan jalan membuat rangkuman yang inti, proses dan
pernyataan-pernyataan kunci yang perlu dijaga agar tetap berada didalamnya.
3.
Langkah berikutnya adalah menyusunnya kedalam satuan-satuan
untuk kemudian dikategorisasikan.
4.
Melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan teknik
tertentu
5.
Diakhiri dengan penafsiran data.
Cara lain
dilakukan dengan teknik analisis pencocokan pola (pattern-matching),
yaitu membandingkan antara pola-pola yang diperoleh secara empirik dengan pola
yang diprediksikan. Terakhir adalah
teknik analitis (explanation building),
yaitu cara menganalisis data studi kasus dengan membangun penjelasan tentang
kasus tersebut. Teknik terakhir ini sangat relevan untuk menjawab pertanyaan
kausal “mengapa” dan membantu memperkokoh teknik pencocokan pola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar