Rabu, 27 Juni 2012

METODE KERJA KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PERILAKU GOTONG ROYONG


BAB I
PENDAHULUAN
      A.  Latar Belakang Masalah 
Jika seorang guru  atau pendidik tidak berhasil mengembangkan potensi peserta didik maka negara itu tidak akan maju, sebaliknya jika guru  atau pendidik berhasil mengembangkan potensi peserta didik, maka terciptalah manusia yang cerdas, terampil, dan berkualitas.
Proses pembelajaran ialah proses belajar mengajar (PBM) atau proses komunikasi dan kerjasama guru  dan siswa  dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan-pengajaran. Pembelajaran juga merupakan proses pengembangan sikap dan kepribadian siswa  melalui berbagai tahap dan pengalaman. Proses pembelajaran ini berlangsung melalui berbagai metode dan multi-media sebagai cara dan alat menjelaskan, menganalisis, menyimpulkan, mengembangkan, menilai dan menguasai serta memakai mengamalkan/ aplikasi atau pokok bahasan /thema sebagai perwujudan pencapaian sasaran atu tujuan yang dimaksud.
Metode kerja kelompok adalah penyajian motode dengan cara pembagian tugas-tugas untuk mempelajari suatu keadaan kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam proses pendidikan yang terkait dengan proses tersebut mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan, masing-masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk satu sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran guru  bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan seorang guru  dalam memberikan tugas kepada siswa  perlu dilakukan secara terus menerus agar siswa  mempuyai sikap kerja kelompok   atau akan meningkatkan perilaku kerja kelompok   yang  khas.
“Pendidikan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang tua  kepada individu  atau nak dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar anak  tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya.[1]

Metode kerja kelompok  merupakan cara yang digunakan guru  dalam pembelajaran kepada siswa  agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar  memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa , tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar kerja kelompok   yang mungkin banyak digunakan oleh guru . Penggunaan metode kerja kelompok yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa , seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan metode kerja kelompok harus diantisipasi dan dikaji oleh guru  agar penggunaannya dapat efektif.
Keberhasilan suatu penyelenggaraan pembelajaran sehingga mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, pada tataran tertentu ditentukan oleh kecermatan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, tidak terkecuali dalam memilih dan menerapkan metode kerja kelompok  . Metode kerja kelompok   memegang peranan yang sangat penting karena merupakan suatu cara mengembangkan interaksi edukatif dengan menggunakan kerja kelompok sebagai sarana komunikasi dalam pemerolehan belajar. Metode kerja kelompok   yang pada intinya adalah suatu proses kerja sama atau gotong royong terhadap konteks peristiwa yang sebenarnya, pada dasarnya dapat dipandang tepat diterapkan untuk menciptakan situasi belajar yang edukatif. Metode kerja kelompok   juga berguna untuk menciptakan belajar yang lebih berorientasi pada aktivitas siswa  serta berpotensi dapat meningkatkan hasil belajar.
Pengamatan yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan pola penerapan metode kerja kelompok  , mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi guru  dalam penerapan metode kerja kelompok, dan mendeskripsikan prestasi belajar siswa  dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan metode kerja kelompok   pada pokok.
Data dalam pengamatan ini diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Terhadap data yang bersifat kualitatif (non-angka), proses analisis dilakukan dengan cara menyimpulkan fakta, paparan, atau peristiwa yang terjadi ditinjau dari prosedur penerapan metode kerja kelompok  , demikian pula hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru  dan siswa  terkait penerapan metode kerja kelompok   tersebut. Sedangkan untuk analisis tentang hasil belajar digunakan patokan skor 60 sebagai batas minimal bahwa perolehan belajar siswa  dianggap memadai.
Penerapan metode kerja kelompok   pada pembelajaran PKn yang dilakukan adalah terhadap usia tua sehingga mereka belajar membaca menulis dan menghitung. Dengan demikian hasil pengamatan menunjukkan bahwa penerapan metode kerja kelompok   secara empirik dapat menciptakan proses dan hasil belajar yang baik yang dilakukan di SMA Negeri 1 Citeureup Kab Bogor.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu interaksi positif antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.  Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta didik dan pendidik .
“Motode pembelajaran kerja kelompok adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang  bahan-bahan pembelajaran  dan membimbing pembelajaran secara gotong royong”[2] .  Motode pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para guru  boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pendidikannya.
Meningkatkan perilaku gotong royong dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya, merupakan salah satu contoh gotong royog  yakni memperagakan proses terjadinya suatu yang dilakukan secara bersama dengan saling membantu satu sama yang lainnya. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan gotong royong sangatlah diperlukan dengan baik dan benar sehingga gotong royong akan sangat bermanfaat dalam perilaku keseharian siswa di luar kelas ataupun dilingkungannya. Perilau gotong royong    yang merupakan modal utama dalam lingkungan diluar sekolah, sehingga akan sangat berguna bagi sikap dan perilaku siswa yang akan dating apabila dilakukan sepenuhnya.
Kerja sama di kelompok sangat penting untuk pertumbuhan siswa , digunakan  terutama untuk memotivasi siswa   agar dapat kerja kelompok   diri dalam melaksanakan pembelajaran  dengan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu kerja kelompok   bermanfaat mendidik siswa   untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik.
“Meningkatkan kerja sama kelompok adalah penyajian matod dengan cara pembagian tugas-tugas untuk mempelajari suatu keadaan kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan”[3]. Dan meningkatkan kerja sama kelompok adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran dimana guru  mengelompokkan siswa  ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama dan bergotong-royong. Meningkatkan kerja sama kelompok yaitu kerja sama kelompok dari beberapa individu yang bersifat pedagogic yang didalamnya terdapat hubungan timbal batik (kerja sama) antara individu Berta sating mempercayai.
Langkah-langkah meningkatkan kerja sama kelompok ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode kerja kelompok, yaitu   menentukan kelompok Hal ini dapat dilakukan oleh guru  atau murid atau secara bersama-sama antara guru  dan murid. Aspek-aspek kelompok yang perlu diperhatikan dalam kerja kelompok yaitu Tujuan, sebelum siswa  mengerjakan tugas, seorang guru  hendaknya menerangkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu dan harus mengetahui persis bagaimana cara mengerjakannya.
Adapun fakta masalah yang timbul di tempat penelitian adalah sebagai berikut :
1.      Rendahnya perilaku gotong royong yang dilakukan siswa  saat memecahkan masalah dengan tugas yang dibebankan kepada siswa.
2.      Belum optimalnya siswa  dalam tindakan gotong royong yang dilakukan siswa  sehingga hasil yang didapat belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
3.      Masih rendahnya perilaku gotong royong yang dimiliki siswa dalam keseharian yang dilakukan di sekolah.
4.      Belum maksimalnya siswa  dalam bergotong royong sehingga ada kecenderungan prestasinya menurun.
5.      Belum terlihat secara utuh siswa  melakukan metode kerja kelompok   sehingga perilaku gotong royong belum nampak di sekolah.
6.      Belum tergambar di sekolah perilaku gotong royong yang dilakukan siswa di sekolah
Dari uraian yang telah disampaikan di atas maka timbul keinginan  penulis untuk mengambil judul ”Metode kerja kelompok   yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku gotong royong di SMAN 1 Citeurep Kab Bogor”
  B.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan tersebut sebagai berikut :
1.         Bagaimana metode kerja kelompok   dilakukan siswa  saat memecahkan masalah dengan tugas yang dibebankan kepada siswa  secara berkelompok?
2.         Bagaimana tindakan gotong royong yang dilakukan siswa  yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan?.
3.         Bagaimana cara untuk metode kerja kelompok   dapat efektif dijalankan sehingga prestasi yang diharapkan dapat memenuhi standar?
4.   Bagaimana siswa  melakukan metode kerja kelompok   yang efektif dalam melakukan pembelajaran yang efesien?.
5.     Bagaimanakah Metode kerja kelompok   yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku gotong royong kelas  di XI SMAN 1 Citeureup Kab Bogor?.

   C.     Pembatasan Masalah
            Berdasarkan  latar belakang dan  identifikasi masalah tersebut di atas maka  masalah penelitian ini dibatasi  pada “ Bagaimanakah Metode kerja kelompok   yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku gotong royong kelas  di XI SMAN 1 Citeureup Kab Bogor
            Yang dimaksud dengan Metode kerja kelompok   yang efektif adalah cara penyajian atau penyampaian bahan di mana guru  memberikan tugas tertentu agar siswa  melakukan kegiatan belajar yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa .
Yang dimaksud dengan meningkatkan kerja sama adalah untuk menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya tentang tindakan, perbuatan atau langkah saling membantu, bahu membahu, saling tolong menolong, dengan satu tujuan yang sama.

   D.     Perumusan Masalah
  Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah Metode kerja kelompok   yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku gotong royong kelas  di XI SMAN 1 Citeureup Kab Bogor.

E.        Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai :
1.         Bagi penulis mudah-mudahan dapat memperluas wawasan berpikir dalam memahami masalah pendidikan kewarganegaraan terutama metode kerja kelompok   yang efektif.
2.         Bagi di kelompok belajar SMAN 1 Citeutep Kab Bogor menjadi satu masukan dalam memberikan  peningkatan gotong royong melalui metode kerja kelompok   yang efektif siswa  yang lebih dikembangkan lebih baik lagi
3.         Bagi  STKIP Arrahmaniyah Depok  untuk menambah referensi tentang  bagaimanakah Metode kerja kelompok   yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku gotong royong serta prestasinya lebih meningkat lebih pesat.



[1] Mikarsa, Pendidikan dalam keluarga  (Jakarta, Karya Ilmu,2004) h.2
[2] Joyce,  Model Pebelajaran PKn yang efektif  (Jakarta, PT Pustaka Ilmu, 2000) h.1
[3] Anonim, Pedoman penyusunan bahan anjar dan pembelajaran tematik pada kelompok belajar kesadaran Fungsional (Jakarta, Depdinas, 2004) h. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar